Kita lahir di daerah Kabupaten yang sama, entah kita, orang tua bahkan nenek, kakek.
Memiliki mimpi, tujuan bahkan cita-cita yang mulia.
Lihat puisi untuk sahabat kali ini, seperti apa sahabat yang kita artikan di dalam diri kita menuju persaudaraan.
Sungguh aku mencintai Gunungkidul dimana kota Ibuku terlahir disana dan berjuang menyukseskanku sampai saat ini, sungguh aq menemukan kehidupan ketika aku mengenal Gunungkidul.
Teruntuk sahabat dalam paseduluran memiliki satu cita-cita, yang mana aku tak mampu sendiri mewujudkan mimpiku.
Berkat cita-cita kita satukan aku optimis mimpiku akan menjadi nyata.
Kita tak lahir di tempat yg sama
Bahkan hidup kita pun jauh berbeda
Sikap, Sifat, Gaya
Cara kita tersendiri....
Benci, Murka, Marah
Duka pun tersendiri...
Tapi kita di satukan impian yang sama
Di perjalankan dengan langkag yang tak beda
Digandengkan dengan cita-cita yang tak ternilai
Diikat dengan harga yang takkan terbeli
Kerap kali kita berbeda pendapat dan berselisih
Bagiku aku benar
Bagimu kamu lebih benar
Bagimu kamu salah
Bagimu aku lebih salah
Dan begitulah kisah kita di uji
Apakah persahaabatan ini karna Allah
Berteman memang tak mudah, karna harus memahami
Berteman memang tak gampang, karna ada pengorbanan disana
Terkadang aku berfikir haruskah sendiri berjalan
Sering kali aku tak tahan mungkin lebih baik sendiri,
Menempuh perjalanan ini sendiri, selsai lebih lekas
Tak perlu memikirkan siapapun selain diri sendiri
Tak usah sakit hati
Sebab tak dihiraukan dan di mengerti
Tapi apa itu yang aku inginkan??
Tidak....
Proses itulah sebenarnya harta bukan hasil
Sebab semua siap dengan hasil
Tapi tidak siap dengan prosesnya
Kita bisa cepat sendiri
Lebih cepat sendiri
Tapi kita tidak akan jauh melangkah
Canda, Tawa, Ceria, Duka, Lara yang di bagi itulah arti...
.....
Andai dia tau, apa yg terjadi
Andai dia tau, Esok temukan mimpi